Nilai sebuah PMO bagi organisasi ditentukan oleh beberapa faktor, seperti mandat yang diberikan, tingkat kematangan dan ragam layanan yang diberikan. Nilai ini dapat diukur dengan menetapkan “Key Performance Indicators” atau KPIs yang spesifik.

PMO yang terus menerus gagal mencapai KPI akan dipertanyakan keberadaannya, dan bahkan dapat memicu pembubaran PMO.

KPI sudah seharusnya menjadi cermin aspirasi stakeholders terhadap apa yang harus dicapai PMO. Sehingga, hal ini menjadi sangat penting untuk memastikan agar nilai tambah PMO bagi organisasi benar-benar dapat dipahami dan diterima.

Contoh KPI PMO yang mengelola satu/beberapa project sebagai berikut:
1.      Persentase jumlah project yang mencapai target sesuai jadwal
2.      Persentase jumlah project yang mencapai target terkait anggaran dan biaya
3.      Dst.

Untuk mencapai target KPI dan memenuhi layanan ke seluruh stakeholders, dibutuhkan perencanaan matang yang terus-menerus diperbaiki dan dilengkapi terkait sumber daya yang dibutuhkan.

Bagaimana panduan untuk merencanakan sumber daya untuk PMO?

📖Cek selengkapnya dalam buku Panduan PMO Indonesia. Untuk mendapatkan buku ini, anda dapat order melalui link ini https://pmopi.id/ .

Terima kasih
Salam PMOPI Organizer
📚 https://lnkd.in/gZY_-Wi5
📩 pmopi.info@gmail.com

#pmo#projectmanagement#pmopi#pmocommunity#pmoindonesia#BukuPanduanPMOIndonesia#kpis#keyperformanceindicators

Tags :
Share This :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

PMO Professional Indonesia